RANGKAIAN UPACARA PERNIKAHAN ADAT JAWA
PASANG TARUB
Pada upacara ini merupakan tradisi membuat bleketepe atau anyaman daun kelapa untuk
dijadikan atap peneduh pada saat resepsi dan sebagai tanda bahwa di rumah
tersebut akan diadakan hajatan. Tata cara memasang tarub adalah Bapak CPW naik
tangga sedangkan Ibu CPW memegangi tangga sambil membantu memberikan bleketepe, tatacara ini menjadi
perlambang gotong royong kedua orangtua yang menjadi pengayom keluarga.
PASANG TUWUHAN
Tuwuhan mengandung arti suatu harapan
kepada anak yang dijodohkan dapat memperoleh keturunan. Tuwuhan terdiri dari :
- Pohon pisang raja yang buahnya sudah masak
Makna dipilihnya pisang yang sudah masak adalah agar pasangan yang akan menikah telah memiliki pemikiran
dewasa atau telah masak. Sedangkan pisang raja mempunyai makna pengharapan agar
pasangan yang akan dinikahkan kelak mempunyai kemakmuran dan kemuliaan seperti
raja
- Tebu wulung
Tebu wulung yang berwarna merah tua sebagai gambaran sumber rasa manis
yang melambangkan kehidupan yang sejahtera. Wulung
bagi orang Jawa berarti sepuh atau tua. Setelah memasuki jenjang perkawinan
diharapkan kedua mempelai mempunyai jiwa sepuh yang dalam bertindak selalu
bijaksana.
- Cengkir Gadhing
Merupakan symbol dari kandungan tempat jabang bayi atau lambing
keturunan.
- Daun Randu dan Pari Sewuli
Randu melambangkan sandang sedangkan pari melambangkan pangan sehingga
hal itu bermakna agar kedua mempelai selalu tercukupi sandang dan pangannya.
- Godhong apa –apa (bermacam dedaunan)
Seperti daun beringin yang melambangkan pengayoman, rumput alang alang
dengan harapan agar terbebas dari segala halangan
http://www.almaisouvenir.com/souvenir pernikahan dompet 08170415532
UPACARA SIRAMAN
Upacara siraman
dilaksanakan satu hari sebelum upacara ijab kabul bertujuan untuk persiapan lahir batin
bagi calon pengantin sebelum menjalani upacara puncak pernikahan.
Perlengkapan
siraman:
- air bersih dari sumber (7 sumber)
air bersih digunakan untuk memandikan calon pengantin melambangkan
pembersihan rohani agar calon pengantin menjadi bersih lahir batin
- Bunga sritaman
Bunga seperti kenanga.melat, mawar di taburkan dalam air sehingga stelah
dimandikan calon pengantin menjadi harum. Secara simbolis namanya menjadi
semerbak
- Kelapa Cengkir
Sepasang kelapa hijau yang sabutnya di ikat menjadi satu dan dimasukkan
ke dalam bokor air siraman. Adapun maknanya agar diharapkan calon pengantin di
kemudian hari dapat selalu hidup rukun.
- kendi
Kendi yang berisi air bersih sebagai tanda penutup siraman
- Tumpeng Robyong
Tumpeng robyong merupakan tumpeng yang lauknya terdiri dari sayuran rebus
seperti kacang panjang, kangkung,kol.
- Tumpeng Gundul
Tumpeng gundul berisi lauk yang terdiri dari goreng gorengan seperti teri
kacang, peyek teri,dll
- Tumpeng Bagus
Tumpeng bagus berisi nasi beserta lauk pauk nya, Ujung nya di potong
untuk melakukan upacara dulangan terakhir setelah calon pengantin selesai di
kerik
- 1 Tampah jajan pasar
- Ayam Jantan hidup
Melepas ayam hidup bermakna orangtua sudah melepas anaknya untuk menempuh
hidup baru dengan pasangannya.
http://www.almaisouvenir.com/souvenir pernikahan murah
TATA CARA SIRAMAN
- CPW yang sudah mengenakan kain basahan dan baju melati di gandeng untuk melakukan sungkeman kepada kedua orangtua nya untuk memohon doa dan restu.
- Setelah sungkeman dengan orang tua dan sesepuh, CPW digabdeng oleh kedua orang tuanya menuju gubuk siraman untuk dimandikan
- Ayah CPW melakukan siraman pertama dan diikuti oleh ibu selanjutnya ooleh sesepuh (berjumlah ganjil) dan diakhiri oleh juru paes.
- Ibu CPW mengambil kendi yang berisi air bersih untuk wudhu CPW. Setelah itu Ibu CPW memecahkan kendi sambil berujar “"Ora mecah kendi ananging mecah pamore anakku"
- Sebelum dibawa ke kamar pengantin, CPW dipotong sebaian kecil rambutnya oleh Ayah dan Ibu. Pelaksanaan potong rambut di dahului Ayah CPW dengan mengucapkan :Bismillaahirrahmaanirrahimm, saya berniat memotong rambut putri saya mudah mudahan menjadi sempuluring kehidupan (sempurna&lestari) selamet rahardjo Mulai saat ini putriku sudah dewasa,keluar dari sanggar kedewasaan, amin
- Setelah itu CPW diantar menuju ke kamar pengantin untuk di kerik
- Orangtua CPW melakukan upacara penanaman rambut ditempat yang telah disediakan sambil mengucapkan :Bismillaahirrahmaanirrahimm, saya berniat menanam rambut putri saya agar kejadian yang sudah lewat terpendam, namun timbullah kebaikan untuk berumah tangga, bahagia lestari sampai kakek ninen lir ing sambe kolo, amin.
- Orangtua melakukan pemotongan tumpeng dan hasil potongannya disimpan untuk suapan terakhir.
- Dodol dawet
Pada saat CPW di kerik, kedua orangtua nya menjalankan tata cara dodol
dawet. Disamping sebagai hidangan, dawet juga bermakna dari cendol yang
berbentuk bulat merupakan lambang kebulatan kehendak orangtua untuk menjodohkan
anaknya. Bagi yang akan membeli dawet harus membayar dengan kereweng (pecahan genting) bukan dengan
uang. Hal itu menunjukkan bahwa kehidupan manusia berasal dari bumi. Yang
melayani pembeli adalah ibu dan yang menerima pembayaran adalah bapak. Hal ini
mengajarkan kepada anak mereka yang akan menikah tentang bagaimana mencari
nafkah sebagai suami istri harus saling membantu.
- Upacara Suapan terakhir
CPW yang telah selesai dikerik digandeng keluar kamar dan duduk bertiga
dengan orangtuanya. Ayah dan ibu menyuapkan nasi tumpeng kepada putrinya sebanyak
masing masing 3 kali setelah itu ditutup dengan memberikan air putih.
http://www.almaisouvenir.com/undangan pernikahan unik
UPACARA MIDODARENI
Malam menjelang
dilaksanakan ijab dan panggih disebut malan midodareni. Midodareni berasal dari
kata widodari, masyarakat Jawa
percaya bahwa pada malam itu para bidadari turun dari khayangan ke bumi menuju
kediaman kediaman CPW untuk mempercantik CPW.. Adapun pelaksanaan upacara
midodareni.:
- CPW mengenakan kebaya dan sanggul, tidak memakai perhiasan. CPW tinggal di kamar pengantin yang sudah di hias.
- CPP beserta keluarga nya datang sebagai menampakkan diri tujuannya untuk menunjukkan bahwa dirinya dalam keadaan sehat dan selamat. Selama berada di rumah CPW, CPP menunggu di beranda dan hanya disuguhi air putih.
- Ayah CPW memberikan nasihat ‘Catur Wedha’ kepada Calon Pengantin Pria.
- Saat CPP dan rombongan hendak berpamitan, ibu CPW menyerahkan angsul angsul atau oleh oleh dan menyerahkan kancing gelung yaitu seperangkat pakaian untuk dikenakan saat panggih.
http://www.almaisouvenir.com/souvenir pernikahan eksklusif
UPACARA PANGGIH
Upacara panggih
dalam perkawinan adat Jawa menjadi puncak dalam rangkaian upacara adat yang
mendahuluinya. Adapun susunan upacara ini adalah :
a.
Pengantin Pria didampingi pendamping pria dan di ikuti
pengiring tiba di tempat upacara. Iring
iringan terdiri dari pembawa sanggan paling depan di ikuti pengantin pria yang
di dampingi 2 pendamping pria(orangtua pengantin pria tidak ikut dalam upacara
ini).
b.
Rombongan pengantin pria berhenti di tempat yang telah di tentukan dan
pembawa sanggan yaitu seorang ibu masuk
ke dalam dan menyerahkan sanggan kepada ibu Mempelai Wanita. Penyerahan sanggan
mengandung maksud memberi tahu bahwa pengantin pria sudah dating dan memohon
agar pengantin wanita dibawa keluar dan diakan upacara panggih.
c.
Balangan Gantal
Setelah kedua pengantin bertemu, tanpa diberi aba aba langsung diakan
upacara balangan gantal yaitu pengantin
pria dan pengantin wanita saling melempar sirih yang di ikat dengan benang.
Pengantin Pria melempar sirih mengarah ke dada Pengantin Wanita dan
Pengantin Wanita melempar ke arah lulut pengantin Pria. Makna nya adalah pengantin
pria mengambil hati atau cinta kekasihnya sedangkan pengantin wanita menunjukan
baktinya kepada suami.
d.
Selanjutnya di mulai upacara Wijikan yang bermakna sebagai tanda bakti seorang istri kepada
suami nya. Pengantin wanita berjongkok di depan pengantin pria dan membasuh
kedua kaki pengantin pria kemudian membersihkannya.
e.
Kedua pengantin berjalan meujuj pelaminan dengan pundak
keduanya ditutup oleh kain sindur oleh orangtua mempelai wanita.
f.
Upacara Bobot Timbang yang mengandung makna
bahwa antara anak sendiri dan anak menantu bagi orangtua tidak ada bedanya.
Tata cara bobot timbang, Ayah pengantin wanita duduk di kursi pelaminan
di ikuti pengantin pria di pangku di
lulut kanan dan pengantin wanita di lulut kiri. Pada saat itu ibu pengantin
menanyakan “abot endi pak?”( berat
yang mana pak?) yang kemudian dijawab oleh bapak pengantin “Pada wae..” (sama saja)
g.
Upacara Kacar
kucur yaitu pengantin wanita mengambil kain mori dan membuka nya diatas pangkuan . pengantin
pria berdiri sambil menuangkan biji bijian (yaitu biji bijian, beras, uang
recehan, dll) ke dalam kain mori yang ada di pangkuan pengantin wanita, lalu
setelah selesai pengantin wanita menitipkan kain mori tsb kepada ibunya. Arti
upacara ini adalah suami senantiasa memberikan nafkah lahir dan bathin kepada
istrinya dan sebagai tanpa bakti kedua mempelai kepada orangtuanya
h.
Upacara dahar klimah.Juru paes menyerahkan piring
berisi nasi kuning kepada pengantin. Setelah cuci tangan kedua pengantin saling
menyuapkan nasi tersbut kepada pasangannya.
i.
Dilakukan upacar jemput besan yaitu orang tua mempelai
wanita menjmput orangtua mempelai pria di pintu gerbang dan mempersilahkan
masuk ke pelaminan. Sebaiknya ibu berjalan berdampingan dengan ibu begitu juga
dengan bapak.
j.
Urutan terahkir upacara panggih adalah sungkeman kepada
orang tua untuk memohon restu agar dapat membina rumah tangga dengan baik.
untuk mencari souvenir pernikahan silahkan kunjungi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar